Setelah terbiasa tidur bersama orang tua, ada masanya kamar tidur anak mulai dipisahkan dari orang tua untuk melatihnya menjadi mandiri. Namun sebelum membuatkan anak kamar pribadi, pastikan untuk mengetahui cara mendesain kamar anak yang benar agar anak bisa betah dan berani tidur sendiri.
Sayangnya, hal ini banyak diabaikan para orang tua. Padahal sebagian anak ada yang enggan tidur sendiri karena desain kamar yang terkesan tidak nyaman. Akibatnya, momen pertama tidur sendiri menjadi momok dan pengalaman yang mengerikan.
Cara Mendesain Kamar Anak
Desain kamar anak laki-laki dan perempuan tentu memiliki konsep yang berbeda sesuai minatnya. Tapi secara keseluruhan, ada beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan dalam mendesain kamar anak. Faktor ini berkaitan langsung dengan aspek kerapian, keindahan, dan tentunya kemandirian.
Beberapa cara mendesain kamar anak yang memperhatikan 3 aspek tersebut di antaranya:
1. Tentukan Tema Kamar atau Ciptakan Suasana Netral
Sama dengan kamar orang dewasa, desain kamar yang baik tentu memiliki tema yang jelas. Misalnya bagi anak yang suka dengan tokoh kartun tertentu, maka kamarnya didesain dengan tema kartun tersebut.
Namun jika masih kebingungan menentukan tema karena minat anak yang mudah berubah dan bosan, lebih baik tidak menggunakan tema sama sekali. Jadi, suasana kamar lebih baik didesain netral.
Kalau tetap dipaksakan membuat tema, maka perabotan yang nantinya dibeli tanpa menyesuaikan tema akan terlihat berlawanan dan membuat suasana kamar tidak lagi selaras. Untuk mendesain kamar tanpa tema yang sifatnya netral, beberapa hal berikut bisa diterapkan.
- Memilih warna netral yang terang seperti putih, biru, dan hijau muda.
- Mengaplikasikan lantai dengan warna yang senada dengan dinding.
- Perbanyak aplikasi jendela transparan pada dinding ruangan.
2. Pilih Warna-warna Cerah pada Desain
Setiap orang tua tentu tidak ingin buah hatinya memiliki sifat yang cenderung sendu dan terlihat tidak ceria. Untuk membuat suasana hati anak selalu terlihat ceria, pastikan untuk mendesain kamar dengan warna-warna yang berani dan cerah.
Warna yang cerah tentu juga sangat mempengaruhi suasana hati anak ketika melihat kamarnya. Sebaliknya, warna gelap dan terlalu kalem membuat nuansa kamar terlalu terlihat tenang dan jauh dari kesan anak-anak yang ceria. Beberapa pilihan warna yang bisa dijadikan tema kamar anak meliputi:
- Oranye, untuk memberikan suasana kamar yang ceria dan membangun keceriaan anak.
- Kuning, untuk memberikan suasana kamar yang lebih terang bahagia. Cocok untuk anak yang aktif.
- Merah muda, untuk kamar anak perempuan yang cenderung feminim tapi ceria..
- Hijau dan biru terang, untuk anak yang lebih tenang dan percaya diri.
- Merah, untuk kamar anak laki-laki yang lebih pemberani dan semangat bereksplorasi.
3. Maksimalkan Pencahayaan Alami
Kamar yang terang sangat penting untuk membuat anak tetap nyaman di kamar sendirian. Suasana kamar yang minim pencahayaan tentunya bisa memberikan kesan gelap dan seram. Untuk memaksimalkan pencahayaan, pastikan ada banyak bagian ruangan yang bisa ditembus cahaya matahari.
Meskipun penggunaan lampu juga bisa menjadi alternatif penerang ruangan, tapi cahaya lampu terkadang bisa menyebabkan silau dan kurang sehat untuk mata. Berbeda dengan cahaya alami sinar matahari. Cara mendesain kamar anak yang bisa dilakukan agar pencahayaan kamar lebih maksimal adalah:
- Perbanyak jendela kaca, dan letakkan agak tinggi agar tidak mudah dijangkau anak.
- Pastikan ventilasi ada pada dinding ruangan untuk udara dan cahaya.
- Kurangi penggunaan lemari yang menutupi masuknya cahaya.
- Letakkan lampu pada posisi strategis.
- Letakkan cermin di dinding pada ruangan yang sempit untuk memantulkan cahaya ke segala ruangan.
4. Sisakan Area Agak Luas untuk Bermain
Walaupun fungsi utama kamar untuk tidur, tapi anak yang masih suka bereksplorasi pasti juga banyak menghabiskan waktu bermain di kamar. Untuk menjaga kondisi kamar tetap nyaman bagi anak, sisakan area kosong yang agak luas untuk bermain.
Jangan penuhi kamar dengan kasur, lemari, ataupun furniture lainnya yang membuat kamar terlihat sempit. Adapun untuk ruangan minimalis, bisa menyiasatinya dengan memilih furniture dan kasur yang ukurannya lebih kecil.
Sebaliknya untuk ruangan yang cukup luas, bisa membuatkan area khusus di sudut kamar untuk tempat bermain dan fasilitasnya. Mulai dari ayunan kecil, kursi goyang, kuda-kudaan, dan beragam mainan lainnya. Jangan lupa melapisi area tersebut dengan karpet yang nyaman.
5. Lengkapi dengan Perlengkapan dan Furnitur Khusus Anak
Untuk membuat anak-anak semakin betah di kamarnya, jangan lupa melengkapi ruangan dengan berbagai furniture khusus anak-anak. Dengan begitu, anak tidak akan tertarik untuk mencari furnitur yang diinginkannya di luar ruangan. Beberapa furniture yang wajib ada di kamar anak adalah:
- Meja belajar.
- Tempat menempel hasil karya.
- Foto anak bersama keluarga.
- Tempat khusus menyimpan mainan.
- Lemari pakaian yang mudah dijangkau anak.
6. Pastikan Ada Banyak Area Penyimpanan Barang
Demi melatih kemandirian anak dan menjaga kamarnya tetap rapi, cara mendesain kamar anak selanjutnya adalah dengan memperbanyak area penyimpanan. Tentunya dengan bentuk dan desain lucu yang mudah dijangkau anak. Mulai dari penyimpanan mainan, boneka, buku, dan perabotan lainnya.
Ajarkan dan latih anak untuk menyimpan barang atau mainannya sendiri setelah digunakan. Kalau letak penyimpanan mudah dijangkau, anak akan terbiasa belajar mandiri dan merapikan mainannya setelah digunakan meski tidak disuruh.
7. Atur Tata Letak Berdasarkan Tingkat Penggunaan
Selain desain kamar dari segi keindahannya, layout atau tata letak perabotan di dalamnya juga harus diperhatikan. Agar desain yang sudah dibuat tidak mudah berantakan lagi, pastikan untuk meletakkan barang sesuai tingkat penggunannya.
Barang yang sekiranya sering dipakai dan disukai anak, letakkan pada tempat dan area yang mudah dijangkau. Sebaliknya barang yang jarang dipakai, bisa diletakkan pada posisi yang sulit sehingga tidak rentan berantakan.
8. Format Lantai Lebih Luas Dibanding Kasur
Usia anak-anak pasti lebih suka beraktivitas di bawah karena leluasa dan bebas. Mulai dari aktivitas bermain sampai menggambar juga akan dilakukan di bawah. Untuk itulah, kamar anak harus menggunakan format lantai yang lebih luas dibandingkan kasur.
Tempat tidur anak cukup dipilih sesuai standar, tidak perlu terlalu luas. Sebaliknya, biarkan ruangan lebih banyak tersisa di area lantai. Untuk menyiasatinya, beberapa tips berikut bisa dilakukan.
- Pada ruangan sempit, tidak perlu menggunakan ranjang. Bisa langsung kasur bawah.
- Jika ingin menggunakan kasur, siasati dengan memilih kasur bertingkat.
- Manfaatkan barang-barang portabel yang tidak memakan banyak ruangan, seperti kursi lipat dan sebagainya.
9. Perbanyak Furniture Multifungsi
Furniture multifungsi memiliki kelebihan dari sifatnya yang lebih praktis karena bisa memberikan fungsi lebih hanya pada satu jenis furniture. Ini membantu desain kamar anak menjadi lebih ringkas dan jauh dari suasana berantakan.
Salah satu furniture multifungsi yang saat ini marak digunakan orang tua misalnya kasur multifungsi meja belajar dan lemari. Atau kursi belajar yang bisa dibuka dan difungsikan sebagai ruang penyimpanan barang di dalamnya.
Apabila 9 cara mendesain kamar anak di atas sudah diterapkan seluruhnya, Anda tidak perlu khawatir anak merasa takut tidur sendiri. Cara-cara di atas juga efektif untuk melatih anak lebih mandiri dan bertanggung jawab terhadap kamarnya sejak dini.